Teknologi Informasi (TI) sering kali diasosiasikan dengan perangkat seperti smartphone, komputer, atau media sosial. Namun, esensi TI sejatinya jauh lebih mendalam, mencakup inovasi tanpa batas, algoritma kompleks, serta potensi untuk mentransformasi masa depan menjadi lebih maju dan efisien.
Sebagai seorang mahasiswa semester dua Program Studi Teknologi Informasi di Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, saya menyadari bahwa TI bukan sekadar alat, melainkan wadah untuk menciptakan solusi yang berdampak luas. Kampus ini telah menjadi rumah kedua bagi saya, tempat di mana akademisi, dosen, dan rekan sejawat saling mendorong untuk mencapai impian melalui kolaborasi dan pembelajaran.
Minat saya terhadap teknologi telah tumbuh sejak usia lima tahun. Impian terbesar saya adalah mendirikan startup di bidang Teknologi Informasi Kesehatan, yang memadukan inovasi TI dengan kebutuhan medis. Langkah awal untuk mewujudkan impian ini adalah dengan menimba ilmu di Program Studi Teknologi Informasi, yang memberikan fondasi kuat baik secara teoritis maupun praktis.
Memasuki dunia perkuliahan, saya berasumsi bahwa latar belakang pengetahuan teknologi yang saya miliki akan memudahkan proses belajar. Namun, kenyataannya, saya harus beradaptasi dengan tantangan baru, seperti materi yang lebih teknis dan kompleks. Hal ini mengajarkan saya bahwa usaha dan ketekunan adalah kunci keberhasilan, terbukti dengan capaian nilai maksimal di semester pertama.
Perjalanan dari semester satu ke semester dua tidak selalu mulus, tetapi justru penuh dengan dinamika yang memperkaya pengalaman akademis. Di semester awal, fokus pembelajaran adalah pada dasar-dasar pemrograman dan konsep TI. Sementara di semester kedua, materi semakin mendalam, seperti mata kuliah Jaringan Komputer dan Pemrograman C++, yang menuntut pemahaman teknis lebih tinggi.
Awalnya, mata kuliah Pemrograman C++ terasa sangat menantang. Kesalahan kecil, seperti membuat looping tak terbatas, sering menyebabkan program error. Namun, dari kesalahan tersebut, saya belajar betapa pentingnya ketelitian dan kesabaran dalam pemrograman. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bahwa kegagalan adalah bagian dari proses pembelajaran.
Selain pemrograman, praktikum Jaringan Komputer juga memberikan pengalaman berkesan. Membangun jaringan LAN membutuhkan ketelitian tinggi, mulai dari konfigurasi hingga troubleshooting. Proses ini mengajarkan saya pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam menyelesaikan masalah teknis.
Interaksi dengan dosen dan asisten laboratorium sangat membantu dalam memahami konsep-konsep sulit. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi juga berbagi pengalaman dan wawasan praktis yang tidak ditemukan di buku teks. Diskusi di kelas dan sesi tanya-jawab menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman.
Di luar kegiatan perkuliahan, saya aktif dalam Komunitas Digital dan Teknologi (Komdigitek). Komunitas ini menjadi wadah untuk mengembangkan keterampilan pemrograman, baik dasar maupun lanjutan, serta mempelajari framework yang tidak diajarkan secara mendalam di kelas. Senior dan dosen di komunitas sering berbagi pengetahuan praktis yang sangat berguna untuk pengembangan diri.
Partisipasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) juga menjadi bagian penting dari perjalanan akademis saya. Melalui PKM, saya belajar bahwa peran mahasiswa tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat. Salah satu proposal yang saya ajukan adalah “Pendampingan Berbasis Aplikasi Sistem Informasi Geografis Stunting di Desa Rawan Stunting Kabupaten Bungo,” yang bertujuan untuk memberikan solusi teknologi bagi masalah kesehatan.
Harapan saya untuk semester-semester berikutnya adalah terus mengasah keterampilan teknis dan non-teknis, seperti problem solving dan kolaborasi. Saya juga bertekad untuk lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap kemajuan daerah.
Bagi calon mahasiswa yang tertarik dengan Program Studi Teknologi Informasi, saya berpesan untuk tidak takut bermimpi dan terus berkembang. Dunia TI menawarkan peluang tak terbatas bagi mereka yang mau belajar dan berinovasi. Universitas Muhammadiyah Muara Bungo, dengan dosen, senior, dan komunitasnya, siap mendukung setiap langkah untuk mencapai impian tersebut.
Pembelajaran di bidang TI tidak hanya tentang menguasai kode atau jaringan, tetapi juga tentang mengembangkan pola pikir kritis dan kreatif. Setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh, dan setiap kegagalan adalah pelajaran yang berharga.
Saya percaya bahwa masa depan berada di tangan mereka yang memahami teknologi dan mampu menerapkannya untuk menyelesaikan masalah nyata. Oleh karena itu, mahasiswa TI harus terus memupuk rasa ingin tahu dan semangat eksplorasi.
Kolaborasi antara akademisi, industri, dan masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan inovasi teknologi. Program studi yang melibatkan mahasiswa dalam proyek nyata, seperti PKM, dapat menjadi jembatan antara teori dan praktik.
Sebagai penutup, saya ingin mengutip sebuah kalimat motivasi: “Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tidak pernah berhenti mengajar.” Semoga refleksi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berinovasi melalui teknologi.
Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanan akademis saya, khususnya dosen dan rekan-rekan di Universitas Muhammadiyah Muara Bungo. Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik melalui teknologi.
Penulis:
MUHAMMAD ISYFAN KHOIRI
Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi
Universitas Muhammadiyah Muara Bungo